Pelajaran Buat Si Monyet Yang Pelit
Daftar Isi

Baca Juga: loading
Siang
itu, ada seekor kura-kura tua yang berjalan terseok-seok di pinggir sungai.
Lidahnya senantiasa terjulur karena dia sedang menahan lapar. Seharian Dia
tidak mendapatkan makanan sepotong pun.
"Hoghhh....uukkk....hoghhh...uukkk...hoghhh...uukkk,
aku lapaaaarrrr...huhuhuhu...," demikian rintih si kura-kura sepanjang
jalan."Aku harus mencari makanan kemana lagi ini...huhuhu? Hoiiii...adakah
teman-temanku yang punya makanan," teriak si kura-kura.
Namun,
teriakan si kura-kura hanya sia-sia belaka, sebab di tempat tersebut tidak ada
temannya sama sekali. Meskipun demikian, si kura-kura tidak putus asa, dia
terus melangkahkan kakinya untuk mendapatkan makanan. Dia percaya bahwa Allah
pasti memberi rezeki kalau dia benar-benar berusaha mencarinya.
Dan
benar juga, ketika si kura-kura sampai di bawah sebuah pohon yang rindang, dia
melihat setandan buah pisang. Mata Si kura-kura terbelalak dan mulutnya spontan
berteriak :"Horeeee...aku akhirnya mendapat makanan....!!!"
"Wuaaaahhhh...pisang
ini nampak segar-segar dan ada 11 buah yang sudah masak...lalu siapa
pemiliknya?" kata si kura-kura sambil matanya melotot dan kepalanya
menoleh ke kiri serta ke kanan."Hoiiii...siapa pemilik pisang ini?! teriak
si kura-kura.
Dan
berkali-kali si kura-kura berteriak untuk bertanya siapa pemilik setandan pisang
di hadapannya, namun tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya, si kura-kura
memberanikan dirimemakannya satu per satu.
"Hemmmmm...uuffff...uuuff....enak
sekali pisang ini! Heemmm ...uueeeeenaaakkkk" kata si kura-kura."Tapi
sebuah pisang belum mengenyangkan perutku....aku masih lapar niihhh...ambil
lagi ahhhhhhhh." lanjutnya sampai menghabiskan 5 buah pisang sehingga
membuat perutnya kenyang dan matanya mulai terasa mengantuk. Akhirnya, si
kura-kura tertidur pulas.
***
Tiba-tiba
dari kejauhan nampak seekor monyet berlari-lari mendekati si kura-kura yang
tertidur sambil bernyanyi-nyanyi."
Oleeee...oleee..oleee...oleee....uuu..aaa...uuu...aaa...uuu...aaa" Namun,
si monyet berteriak keras-keras saat melihat kura-kuratertidur di hadapannya.
Dan yang lebih disesalinya saat melihat setandan pisang berserakan.
"Whatatatatataa....whatatatata....whatatatata....buah
pisangku kok berkurang jumlahnya...coba aku hitung
..satu,dua,tiga,empat,lima,enam,...tuuuuuu....whatatatatata...berkurang lima
buah....kemarin buah pisang yang masak jumlahnya sebelas kok sekarang tinggal
enam buah.....hoiii siapa yang telah mencuri pisang-pisangku ini.....?!"
teriak si monyet."Hoiiiiii....siapa pelakunya?!"
"Atau..jangan
jangan si kura-kura pelakunya..." pikir si monyet."Nah itu buktinya...kulit-kulit
pisang bertebaran di sekitarnya...whuahhh pasti si kura-kura pelakunya."
"Hehehehehehe.....ayo
bangun kura-kura," bentak si monyet sambil menendang tubuh si kura-kura.
"Ehhhmmmm...ehhmmmm...ehmmmm.."
si kura-kura tidak menghiraukan bentakan si monyet, bahkan dia kembali
meneruskan tidurnya.
"Hoiiiiiiii
kura-kura....banguuuunnn!!!! banguuunnnn!!!! kamu harus bertanggung
jawab....banguuunnn!!!!" bentak si monyet sambil terus menendang-nendang
tubuh si kura-kura.
"Hemmm...ada
apa sih, monyet ! Kamu mengganggu teman tidur saja !" jawab kura-kura
"Hehehehehehe....seharusnya
yang marah itu aku...tapi kok jadi terbalik begini...!" bentak monyet.
"Ada
apa sih, Nyet... kok kamu bikin ribut begitu ?!" sela si kura-kura.
"Hoi,
kura-kura ayo bangun !" kata si Monyet."Kamu harus bertanggung jawab
karena telah makan buah pisangku tanpa seijinku. Kamu pencuri ya."
"Aiihhh....siapa
yang mencuri, Nyet?" kata si kura-kura."Kamu jangan asal menuduh
tanpa ada bukti lho! Kalau kamu asal tuduh maka aku akan melaporkan balik
tuduhanmu ini. Biar kamu masuk penjara karena melakukan tuduhan palsu !"
Monyet
sesaat terdiam."Wah benar juga kata si kura-kura. Bukankah aku tidak punya
bukti kuat dan melihat sendiri kalau dia yang melakukan pencurian. Kalau sampai
pihak lain yang berbuat maka aku akan berdosa karena telah melakukan kedzoliman
terhadap si kura-kura.
"Tapi.....buah
pisangku hilang...huhuhuhuhu....aku gak terima dengan si pelakunya..aku tidak
ridlo. Siapa pelakunya aku doakan sakit perut selamanya"
Si
kura-kura jadi serba salah. Dia takut dengan doa teman yang terdholimi biasanya
terkabul. Kalau sampai aku sakit perut selamanya wah bisa gawat ini.
"Eheeee....Nyet,
maafkan aku ya. Sebenarnya semua ini karena ulahku."
"Waduuuhhh...benar
khan kamu yang melakukannya, Kura-kura>"
"Tapi,
begini Nyet...aku tadi sebenarnya sangat kelaparan. Dan kebetulan menemukan
pisang ini. Aku tadi sudah berteriak-teriak bertanya siapa yang memiliki buah
pisang ini. Ternyata tidak ada yang menjawab. Yaaa..akhirnya aku makan saja
pisang-pisang ini. Maaf lho, Nyet"
"Maaf
maafmaaf...tidak bisa kamu harus bertanggung jawab...ayo kembalikan semua
pisang-pisang itu ." kata si monyet.
Si
kura-kura jadi heran. Ya tidak bisa khan sesuatu yang sudah dimakan harus
dikembalikan seperti semula.
"Kamu
ini mikir dong , Nyet," teriak kura-kura."Pisng yang sudah terlanjur
aku makan ya tidak bisa dikembalikan lagi."
"Pokoknya
tidak bisa. Kamu harus mengeluarkan pisang-isang yang telah kamu makan!
Bagaimanapun caranya itu urusan kamu. Pokoknya sekarang juga pisang-pisang
tersebut harus kamu kembalikan seperti semula."
Si
kura-kura semakin bingung menghadapi kelakuan monyet yang bodoh ini. Dia tidak
mengerti kalau pisang yang sudah dimakan kura-kura akan mustahil dikembalikan
seperti semula. Ini sudah sunatullah. Sudah ketentuan alam seperti itu.
Si
kura-kura akhirnya menemukan akal untuk memberi pelajaran monyet yang bodoh dan
pelit di hadapannya.
"Baiklah,
Nyet. Silahkan kamu tunggu sebentar. Aku akan mengeluarkan pisang-pisang yang
telah aku makan tadi di balik pohon ini. Awas kamu jangan sampai melihat proses
keluarnya lho ya."
Lalu
si kura-kura berjalan di balik pohon untuk mengeluarkan buah pisang yang telah
dimakannya sesuai permintaan si monyet. Dan tidak berapa lama si kura-kura
berteriak dari kejauhan.
"Hei,
si monyet pelit ...semua pisang-pisang yang telah aku makan sudah aku letakkan
di bawah pohon. Silahkan kami ambil semua," kata si kura-kura yang sudah
pergi menjauh.
Si
monyet secepatnya pergi ke balik pohon untuk mengambil pisangnya yang telah
dimakan kura-kura. Tetapi dia sangat terkejut dan marah-marah sambil
berteriak-teriak :
"Sialan....si
kura-kura penipu....kenapa semua pisangku telah menjadi kotoran dan berbau
tidak enak begini...Dasar si kura-kura penipu! Awasya .. aku akan menuntut
balas....kemanapun engkau pergi aku akan meminta pertanggung jawaban atas
perbuatanmu."
Maka
sejak saat itu kemanapun dan dimanapun berada, si kura-kura senantiasa
dihinggapi rasa ketakutan. Bila bertemu siapa saja, dia senantiasa cepat-cepat
menyembunyikan kepalanya di balik tubuhnya yang keras.
Penulis : Agus Karianto
Penulis : Agus Karianto