Kisah Si Kera dan Si Kucing
Daftar Isi

Hutan
terbakar. Asap menyebar kemana-mana. Siapapun yang terkena asap maka matanya
menjadi pedih dan saluran pernafasannya sakit. Dampak kebakaran juga
mengakibatkan mata si Kera pedih dan pandangannya kabur. Dia sulit membedakan
benda-benda yang ada di hadapannya. Selain itu, ia nampak bersedih karena dia
sulit membedakan anaknya dengan hewan lain. Setiap hewan yang berhasil
ditangkap selalu disangka anaknya, tetapi ketika mendengar suara hewan yang
ditangkap berbeda dengan suara anaknya maka segera dilepaskannya lagi.
Sepanjang
hari, si kera senantiasa mencari anaknya yang terlepas dari gendongannya. Dia
mencari anaknya sambil menangis dan merayap-rayap di hutan karena jarak pandang
di hutan sangat dekat.
Kebetulan
tidak jauh dari tempat tersebut ada seekor kucing. Si kucing juga merasakan
matanya pedih kena asap. Ketika ia merayap-rayap mencari jalan untuk menjauhi
hutan, tiba-tiba tubuhnya ditangkapsi Kera. Si kucing terkejut karena tiba-tiba
tubuhnya dirangkul dan dipeluk erat-erat oleh si Kera. Lalu si Kera berkata
kalau yang ada di gendongannya adalah anaknya yang hilang.
Tentu
saja si kucing ketakutan. Dia tidak mau berteriak dan mengeluarkan suara. Dia
takut jika ketahuan bahwa dirinya kucing maka si Kera akan marah dan akan
melukai dirinya. Akhirnya, dia diam saja digendong si kera. Semua perlakuan si
kera dituruti saja tanpa berani melawannya. Apalagi si kera senantiasa memeluk
dan menggendong si kucing kemana saja.
“Augh...aku
ingat kamu belum makan ya anakku?” kata si Kera sambil membawa setandan pisang.
Lalu, satu per satu pisang dibuka dan dimasukkan ke mulut si kucing. Si kucing
terkejut. Ia enggan disuruh makan pisang sebabia tidak menyukainya. Ia berniat
berlari dari rangkulan si kera namun tidak bisa.
Akhirnya
si kucing mencoba bersabar. Mula-mula ia mau saja diberi sepotong pisang.
Namun, setiap potongan pisang telah masuk ke dalam mulutnya lalu segera
dibuangketika si kera lengah. Hal ini ia lakukan berkali-kali sampaipisang yang
ketiga. Namun, kesabarannya habis ketika menginjak pisang keempat. Si kucing
merasa capek dan bosan selalu membuang pisang dari mulutnya. Karena tidak tahan
makan pisang maka spontan ia berteriak:“Ngeooong....ngeooong...ngeooongg”
Betapa
terkejutnya si kera. Ternyata hewan yang digendongbukanlah anaknya melainkan
seekor kucing. Karena terkejut ia melemparkan si kucing sejauh-jauhnya sambil
menangis tersedu2.
“Huuhuhuhuhuhuhu...ternyata
anakku benar-benar hilang,” kata si kera sambil menangis sesenggukan.
Si
kucing merasa iba mendengar kesedihan si kera. Kemudian ia mencoba mendekatinya
dan menghibur si kera agar tidak bersedih. Si kucing berjanji akan mengerahkan
teman-temannya untuk mencari anak si kera yang hilang.
“Terima
kasih kamu masih mau menolong mencari anakku yang hilang, semoga kebaikan
kalian dibalas yang setimpal oleh Allah swt,” kata si kera sambil merangkul
tubuh si kucing sebagai ucapan terima kasih.
Selesai
Penulis : Agus Karianto
Baca Juga: loading
Penulis : Agus Karianto