Hari Bebas Polusi
Daftar Isi

Baca Juga: loading
"Hoiiiiiiiiiiiiiii....teman-teman....ayo
kumpul semua !!" teriak Pak Sapi kepada teman-temannya yang sedang
main-main di tepi sungai. "Ayooo...kumpul ke sini....kumpul ke
sini....".
Mendengar
seruan dan teriakan Pak Sapi maka semua hewan-hewan yang sedang asyik
bermain-main menghentikan aktivitasnya. Mereka semua keheranan. "Ada apa
nih kok Pak Sapi menyuruh kita berkumpul di sini?".
Namun
tidak begitu lama, anak sapi, anak kambing, Pak kambing, Pak Kerbau, si Pus
Meong, si Imut Kelinci, Bu Sapi, Pak Jerapah, dan masih banyak lagi hewan yang
lain bergegas mendekati Pak Sapi.
"Hemmm...ada
apa sih, Pak Sapi? Kok kita disuruh kumpul ?" tanya si Imut Kelinci.
"Iya...nih
Pak Sapi...mengganggu keasyikan kita bermain saja," sela anak kambing.
"Padahal
kita lagi main petak umpet...," sela anak kelinci. "Yaaa...akhirnya
teman-teman yang masih sembunyi ikut keluar semua dech."
"Bahkaaaan...
aku tadi sudah melepas baju hendak berenang di sungai....yaa...akhirnya batal
dech aku berenang..." kata pak kerbau.
Pak
Sapi hanya bisa tersenyum mendengar keluh kesah teman-temannya. Walaupun mereka
merasa dongkol terhadap Pak Sapi tetapi mereka tidak mau melanggar perintahnya.
"Aku
minta pengertianmu ya, teman-teman," kata pak sapi memulai perkataannya.
"Aku akan mengabarkan berita gembira buat kalian. Sebenarnya berita
gembira ini buat kalangan manusia, tapi tidak ada salahnya kalau kita ikut
bergembira juga."
"Memangnya
ada apa sih, Pak Sapi? Apakah kita akan mendapat hadiah istimewa yaaa?"
"Barangkali
kita akan diajak rekreasi gratis yaaaa, Pak Sapi?!"
"Atau
kita akan mendapat makanan istimewa? Mungkinkita akan mendapat bakso, cwimie,
rujak cingur, pangsit mie, es krim, nasi rawon....wuaaah enak tenan itu, Pak
Sapi."
"Hemmm....tenang..tenang...dengar
dulukabar gembira yang akan aku sampaikan," sela Pak Sapi.
"Teman-teman...di
kampung kita sekarang akan mendapat pemimpin yang baru. Konon katanya, pemimpin
kitaini amat merakyat lho. Orangnya sabar. Dia lebih suka mendengarkan keluh
kesah warga. Bahkan dia amat mencintai lingkungan dan suka akan kebersihan.
Orangnya jujur dan semua warga amat senang bila bisa duduk bersama pemimpin
yang baru ini."
"Memangnyaada
hubungan apa dengan kita, Pak?"
"Iya...dari
dulu yang namanya pemimpin ya memang harus punya sifat begitu, Pak Sapi,"
kata Pak Jerapah. "Seorang pemimpin itu harus punya sifat amanah, cerdas,
bisa melindungi rakyatnya, peduli sama kaum bawah termasuk makhluk Tuhan seperti
kita-kita ini. Seorang pemimpin itu bukanlah seseorang yang suka obral janji,
sombong, takabur, bermulut manis, seakan-akan peduli sama kaum bawah disaat
mereka butuh dukungan saat berkampanye, tetapi saat dia terpilih menjadi
seorang pemimpin mereka tidak bisa merealisasikan janji-janjinya, iya
khan?"
"Hehehehehe...iya
juga sih...banyak yang bertingkah laku seperti itu, Pak Sapi!"
"Benar..benar...benar....kami
sudah muak dengan janji-janji melulu!"
"Semua
calom pemimpin tidak bisa dipercaya semuanya! Mereka itu dikatakan pemimpin
SOJAM!"
"Wuahhh
ada-ada saja pemimpin SOJAM? Apa maksudnya, Pak Keledai?"
"Pemimpin
SOJAM itu adalah singkatan dari pemimpin yang Suka Obral Janji Melulu!"
"Hahahahahaha....hahahahhaha...hahahahahaha....Pemimpin
SOJAM" teriak semua hewan sambil tertawa terpingkal-pingkal.
Pak
Sapi ikut tersenyum mendengar ada istilah baru tentang jenis pemimpin.
"Teman-teman..."
kata pak sapi kemudian. "Pemimpin yang kita miliki sekarang berbeda. Dia
amat merakyat. Dia disenangi rakyatnya. Dia cerdas. Berbudi luhur. Dia mau
mendengar keluhan seluruh warganya. Dia adil tidak pandang bulu siapa salah
akan dihukum. Coba lihat sungai di depan kita ! Dulu sungai ini kotor dan
berbau, tetapi berkat pemimpin kita maka sungai ini menjadi bersih dan bisa
kita buat berenang lagi."
Semua
hewan membenarkan apa yang dikatakan pak sapi.Bersihnya sungai adalah salah
satu bukti nyata kepemimpinannya.
"Teman-teman....sebentar
lagi kita akan menikmati hari dimana kita bebas berjalan di jalan raya manapun
di daerah kita. Hari itu tidak ada lagi produksi asap dari kendaraan bermotor.
Hari itu semua kendaraan bermotor tidak boleh berkeliaran berjalan di jalanan.
Hari itu diharapkan udara di daerah ini benar-benar bersih. Tidak ada asap
polusi yang ada di udara kita. Dan yang terpenting kita bebas bermain di jalan
raya, bebas berjalan-jalan di jalan raya. Kita hanya diperkenankan naik sepeda.
Hari itu kita akan menikmati kedamaian dan bersihnya udara."
"Horeeee....horeeee....horeeee......kita
bebas berjalan-jalan di jalan raya tanpa takut diserempet kendaraan bermotor.
Kita bebas berjlan di jalan raya tanpa takut ditabrak mobil.
Horeeee...horeee...."
"Lalu
kapan itu akan dilaksanakan , Pak Sapi?" tanya beruang.
"Pelaksanaannya
disesuaikan dengan hari bebas polusi dunia yaitu setiap tanggal 22
September"
"Horeee....kita
akan keliling kota sambil naik sepeda saja, Pak Sapi," kata pak Kambing.
"Horeee...wah
enaknya diadakan setiap hari saja , Pak Sapi agar kita bisa sehat karena setiap
hari udara menjadi bersih dan bebas polusi."
"Wuahh...ya
nggak bisa setiap hari, pak Jerapah," kata pak sapi. "Memang
seharusnya setiap hari kita seminimal mungkin mengurangi asap polusi. Namun,
kasihan juga dengan mereka yang menggunakan alat bermotor untuk aktifitas
sehari-hari. Sehari tanpa polusi saya kira sudah mewakili dan memberi kesadaran
bahwa memang udara yang bebas polusi sangat menyenangkan. Dan kita
setidak-tidaknya menjadi sadar bahwa udara yang bersih itu adalah tanggung
jawab semuanya."
"Benar,
pak sapi! MENJADIKAN UDARA BERSIH DAN BEBAS POLUSI ITU ADALAH TANGGUNG JAWAB
BERSAMA TANPA TERKECUALI. Dan bila udara bersih bebas polusi maka kita juga
yang merasakan kebaikannya."
"Pak
sapi, aku ingin bersepeda keliling kota di hari bebas polusi. Dan aku ingin
mengajak semua teman-temanku. Bolehkan, Pak?" kata si kambing.
"Iyaa...silahkan...silahkan
kalian mau melakukan aktifitas apa saja di jalan raya atau dimanapun berada.
Kalian akan bisa menikmati udara yang bersih tanpa ada polusi udara di sekitar
kalian. Dan kalian pasti akan merasakan betapa nikmatnya udara pemberian Tuhan
ini apabila tanpa diganggu atau tanpa tercemar oleh polusi."
Dan
semua hewan gembira dan tidak sabar ingin menikmati hari bebas polusi yang
diselenggarakan oleh pemimpin baru mereka yang bukan pemimpin SOJAM lagi..
"Hooreee....kita
siap-siap menyambut hari bebas polusi dunia setiap tanggal 22
September...."
Penulis : Agus Karianto
Penulis : Agus Karianto